Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Rumpuns Daerah

Sunhaji, Penjual Es Teh yang Viral, Maafkan Gus Miftah: “Saya Tidak Sakit Hati”

18
×

Sunhaji, Penjual Es Teh yang Viral, Maafkan Gus Miftah: “Saya Tidak Sakit Hati”

Sebarkan artikel ini
Sunhaji, Penjual Es Teh yang Viral, Maafkan Gus Miftah: "Saya Tidak Sakit Hati"
Sunhaji, Penjual Es Teh yang Viral, Maafkan Gus Miftah: "Saya Tidak Sakit Hati"
Example 468x60

Magelang, RumpunsSunhaji (38), penjual es teh yang menjadi sorotan publik setelah diolok-olok oleh pendakwah Gus Miftah, menyatakan bahwa ia telah memaafkan Gus Miftah. Pernyataan ini disampaikan Sunhaji setelah Gus Miftah menemuinya secara langsung di rumahnya di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu (4/12/2024).

“Saya sudah memaafkan,” kata Sunhaji dengan tulus.

Example 300x600

Sunhaji Mengaku Tidak Sakit Hati

Sunhaji mengaku tidak mempermasalahkan kejadian yang menimpanya dan tidak merasa sakit hati atas ucapan Gus Miftah.

“Saya dan Gus Miftah tidak punya masalah apa-apa. Tidak ada sakit hati,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Pertemuan dan Permintaan Maaf Gus Miftah

Gus Miftah datang ke rumah Sunhaji sekitar pukul 07.15 WIB dan disambut hangat oleh Sunhaji beserta keluarganya. Dalam pertemuan yang penuh kehangatan itu, Gus Miftah duduk berdampingan dengan Sunhaji, merangkulnya, dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung. Gus Miftah menjelaskan bahwa maksud ucapannya hanyalah bercanda dan tidak bermaksud menyinggung perasaan Sunhaji.

“Yang saat itu niatnya guyon tapi disalahpresepsikan, tapi apapun itu aku minta maaf sama Kang Sunhaji. Niatnya guyon malah jadi kedawan-dawan ya,” kata Gus Miftah.

Kronologi Kejadian

Kejadian bermula saat Sunhaji menjajakan dagangan es tehnya di acara selawatan yang digelar di Lapangan Drh Soepardi, Sawitan, Kabupaten Magelang, pada Rabu (20/11/2024). Gus Miftah, yang menjadi pengisi acara dalam selawatan tersebut, sempat berinteraksi dengan Sunhaji dari atas panggung.

Dalam potongan video yang viral di media sosial, terlihat Gus Miftah bertanya kepada Sunhaji, “Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol *** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor).” Ucapan Gus Miftah tersebut disambut tawa oleh para jemaah yang hadir.

Gus Miftah kemudian melanjutkan ucapannya, “Dol’en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir).”

Ucapan Gus Miftah Timbulkan Pro dan Kontra

Ucapan Gus Miftah tersebut menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sebagian menganggap ucapan Gus Miftah hanyalah candaan biasa, sementara yang lain menilai ucapan tersebut tidak pantas dan menyinggung perasaan Sunhaji.

Gus Miftah Meminta Maaf dan Memberikan Klarifikasi

Menyadari bahwa ucapannya telah menimbulkan kegaduhan, Gus Miftah segera menyampaikan permintaan maaf kepada Sunhaji dan publik. Ia menjelaskan bahwa tidak ada niat sedikitpun untuk menghina atau merendahkan Sunhaji.

“Saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Mas Sunhaji dan seluruh masyarakat yang merasa tersinggung dengan ucapan saya. Saya benar-benar tidak bermaksud menyinggung perasaan siapapun,” kata Gus Miftah.

Sikap Legowo Sunhaji Menuai Pujian

Sikap legowo Sunhaji yang dengan tulus memaafkan Gus Miftah menuai pujian dari berbagai pihak. Sunhaji dianggap telah menunjukkan kebesaran hati dan memberikan contoh teladan dalam memaafkan kesalahan orang lain.

Pentingnya Berhati-hati dalam Berbicara

Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya berhati-hati dalam berbicara, terutama di depan publik. Ucapan yang kita sampaikan dapat berdampak besar bagi orang lain, baik positif maupun negatif. Oleh karena itu, kita perlu memilih kata-kata dengan bijak dan menghindari ucapan yang dapat menyinggung perasaan orang lain.

Pertemuan dan permintaan maaf Gus Miftah kepada Sunhaji menunjukkan sikap kesatria dan tanggung jawab Gus Miftah atas kesalahannya. Sikap legowo Sunhaji yang memaafkan Gus Miftah juga patut diapresiasi. Kejadian ini memberikan pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam berbicara dan menghindari ucapan yang dapat menyinggung perasaan orang lain. ***

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *