Rumpuns Bisnis

PTBA dan BRIN Luncurkan Proyek Percontohan Konversi Batu Bara Menjadi Bahan Baku Baterai Lithium-ion, Pertama di Dunia

43
PTBA dan BRIN Luncurkan Proyek Percontohan Konversi Batu Bara Menjadi Bahan Baku Baterai Lithium-ion, Pertama di Dunia
PTBA dan BRIN Luncurkan Proyek Percontohan Konversi Batu Bara Menjadi Bahan Baku Baterai Lithium-ion, Pertama di Dunia

Tanjung Enim, Rumpuns – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Grup MIND ID, bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah meluncurkan proyek percontohan (pilot project) yang berpotensi mengubah lanskap industri energi. Proyek ini bertujuan untuk mengonversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet, dua komponen penting dalam pembuatan baterai lithium-ion (Li-ion).

Inovasi Pertama di Dunia

Peluncuran perdana proyek percontohan ini berlangsung di Kawasan Industri Tanjung Enim pada Senin, 15 Juli 2024. Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Portofolio & Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, beserta jajaran direksi PTBA, dan Direktur Pemanfaatan Riset & Inovasi pada Industri BRIN, Mulyadi Sinung Harjono.

Yang menarik, proyek ini adalah yang pertama di dunia. Artificial Graphite, bahan utama pembuatan anoda, dan Anode Sheet, elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi (kutub positif), selama ini belum pernah diproduksi dari batu bara.

Komitmen MIND ID dan PTBA dalam Hilirisasi Batu Bara

Dilo Seno Widagdo, dalam sambutannya, menegaskan komitmen Grup MIND ID untuk mengoptimalkan nilai tambah sumber daya mineral dan batu bara Indonesia. Proyek ini sejalan dengan mandat MIND ID untuk mengelola sumber daya strategis, melakukan hilirisasi, dan menjadi pemimpin pasar di tingkat global.

“MIND ID memiliki fokus mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik. Karena itu, potensi ini harus didukung sepenuhnya oleh seluruh Grup MIND ID,” kata Dilo.

Arsal Ismail, Direktur Utama PTBA, menambahkan bahwa pengembangan batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet merupakan wujud komitmen PTBA dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk mendorong hilirisasi batu bara dan menjaga ketahanan energi nasional.

“Bukit Asam ingin menghadirkan energi tanpa henti untuk negeri. Salah satu upaya yang kami lakukan yakni dengan mewujudkan industri batu bara dengan clean technology di Indonesia,” ujarnya.

Potensi Besar bagi Industri Kendaraan Listrik dan Energi Terbarukan

Implementasi Anode Sheet berbahan baku batu bara ini diharapkan dapat menjadi terobosan penting dalam hilirisasi batu bara. Pengembangan ini juga akan mendukung kemajuan industri kendaraan listrik di Indonesia, mengingat kebutuhan Artificial Graphite dan Anode Sheet akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan industri tersebut.

Selain itu, Artificial Graphite dan Anode Sheet juga dibutuhkan dalam industri-industri lain seperti penyimpanan energi, elektronik, dan peralatan medis.

Proses Konversi Batu Bara Menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet

Proses konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet melibatkan beberapa tahapan. Pertama, batu bara dikarbonisasi menjadi batu bara semikokas atau Coalite. Kemudian, Coalite dihaluskan menjadi serbuk dan melalui proses perendaman, pemanasan, pencucian, pengeringan, dan penghalusan hingga menjadi Artificial Graphite.

Pembuatan Anode Sheet dimulai dengan mencampurkan Artificial Graphite dengan bahan-bahan lain. Campuran ini kemudian dipanaskan dan dicetak menjadi lembaran di atas kertas tembaga. Tahap terakhir adalah pengeringan hingga terbentuk Anode Sheet yang siap digunakan.

Harapan untuk Masa Depan

Mulyadi Sinung Harjono dari BRIN berharap proyek percontohan ini dapat terus berlanjut hingga tahap komersial. Ia juga menekankan pentingnya dukungan dan kajian mendalam dari aspek keekonomian agar proyek ini berkelanjutan.

“Kami berharap kerja sama dengan PTBA terus berlanjut, menghasilkan penelitian yang bermanfaat, serta pilot project konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet ini berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan,” ucapnya.

Proyek percontohan konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam hilirisasi batu bara dan pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Jika berhasil diimplementasikan secara komersial, proyek ini berpotensi memperkuat posisi Indonesia dalam industri bahan baku strategis, mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik, dan berkontribusi pada pencapaian target Net Zero Emission (karbon netral) pada 2060. ***

Exit mobile version