Ogan Komering Ilir, Rumpuns – Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus berpacu dalam transformasi digital hingga ke pelosok desa. Upaya terbaru diwujudkan melalui sinergi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Badan Pusat Statistik (BPS) OKI. Keduanya menggelar pelatihan pembuatan website desa sekaligus pengelolaan data statistik, bertempat di Aula Kantor BPS OKI.
Pelatihan ini bukan sekadar soal teknologi, melainkan langkah strategis membuka potensi desa agar dikenal luas. Muttaqin NS, S.Kom, Kabid Layanan e-Government Diskominfo OKI, menegaskan, “Website desa bukan sekadar etalase digital, tapi pintu gerbang bagi investasi, penelitian, bahkan kolaborasi dengan pihak luar.”
Anugrahani Prasetyowati, S.ST, M.Si, Kepala BPS OKI, menambahkan dimensi penting lainnya. “Desa yang melek data akan lebih cermat merencanakan pembangunan. Kami di BPS siap membimbing desa mengelola data hingga publikasi, menuju predikat Desa Cinta Statistik.”
Desa Celikah dan Dabuk Rejo: Pilot Project Desa Cantik
Dua desa, Celikah dan Dabuk Rejo, menjadi pionir dalam program ini. Keduanya telah mendapat pendampingan intensif dari BPS dalam mengelola data statistik. Keberhasilan mereka diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di OKI.
“Kami ingin membuktikan, desa pun bisa unggul dalam pengelolaan data. Dengan website desa, informasi ini bisa diakses publik secara transparan,” ujar perwakilan Desa Celikah.
Diskominfo Siap Dukung Ekosistem Digital Desa
Diskominfo OKI tak hanya sekadar memberikan pelatihan, tapi berkomitmen mendampingi desa dalam jangka panjang. Muttaqin NS meyakinkan, “Kami siap membantu desa dan BPS menciptakan ekosistem digital yang berkelanjutan. Ini investasi untuk masa depan OKI.”
Pelatihan ini disambut antusias oleh peserta. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi, menunjukkan semangat untuk segera menerapkan ilmu yang didapat.
Menuju OKI Terkoneksi dan Transparan
Sinergi Diskominfo dan BPS OKI ini adalah langkah konkret mewujudkan desa digital yang mandiri dan informatif. Website desa bukan hanya soal estetika, melainkan sarana komunikasi, transparansi, dan pemberdayaan masyarakat.
Dengan adanya website desa, potensi desa akan lebih mudah diakses oleh dunia luar. Investor, peneliti, bahkan wisatawan bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai desa tersebut. Hal ini tentu akan berdampak positif bagi perkembangan ekonomi dan sosial desa.
Selain itu, website desa juga dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan mereka kepada pemerintah desa. Hal ini akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
Program pelatihan pembuatan website desa dan pengelolaan data statistik ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju OKI yang lebih terkoneksi dan transparan. Dengan sinergi yang kuat antara Diskominfo dan BPS OKI, desa-desa di OKI diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia dalam memanfaatkan teknologi untuk pembangunan. ***